cover
Contact Name
Nasrul Wathoni
Contact Email
majalah@farmasetika.com
Phone
842 888888 Ext : 3510
Journal Mail Official
majalah@farmasetika.com
Editorial Address
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran Jl. Bandung-Sumedang KM.21, 45363 Sumedang
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Majalah Farmasetika
ISSN : -     EISSN : 26862506     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah Farmasetika Edisi Khusus merupakan majalah online farmasi di Indonesia berbentuk artikel ilmiah populer, artikel review, laporan kasus, komentar, dan komunikasi penelitian singkat di bidang farmasi. Edisi khusus ini dibuat untuk kepentingan informasi, edukasi dan penelitian kefarmasian. Majalah Farmasetika Edisi Khusus terbit 5 kali dalam setahun.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 2 (2023)" : 7 Documents clear
Daun Kelor (Moringa oleifera) : Aktivitas Tabir Surya Ekstrak dan Formulasi Sediaan Lotion Fauzia Azzahra; Vina Fauziah; Wartini Nurfajriah; Stanly William Emmanuel
Majalah Farmasetika Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v8i2.43662

Abstract

Paparan sinar UV dapat mengakibatkan dampak negatif untuk kulit antara lain kulit terbakar, penuaan dini dan kanker kulit. Salah cara untuk meminimalisir dampak tersebut yaitu penggunaan tabir surya. Tabir surya dengan bahan filter sintetik memiliki efek samping, maka dari itu diperlukan alternatif bahan lain sebagai tabir surya. Daun kelor (Moringa oleifera) mengandung flavonoid seperti kuersetin, memiliki aktivitas antioksidan kuat yang mampu menetralkan radikal bebas, sehingga berpotensi sebagai tabir surya. Formulasi ekstrak etanol daun kelor dalam bentuk lotion dapat mengoptimalkan potensinya sebagai tabir surya. Sebelum di formulasikan dalam sediaan lotion, dilakukan penapisan fitokimia dan penentuan nilai SPF dari ekstrak Moringa oleifera menggunakan metode spektrofotometri. Formulasi sediaan lotion menggunakan ekstrak dengan konsentrasi 0,075% (F1), 0,15% (F2) dan 0,3% (F3). Evaluasi fisik yang dilakukan adalah organoleptis, daya sebar, pH dan viskositas. Pada penelitian ini didapatkan nilai SPF ekstrak daun kelor pada 250 ppm, 500 ppm dan 750 ppm yaitu 8,54 ± 0,23 (Ekstra), 16,27 ± 0,27 (Ultra) dan 23,34 ± 0,43 (Ultra) secara berturut-turut. Hasil uji daya sebar dari semua formula berada pada rentang 6,2 – 6,3 cm telah memenuhi syarat daya sebar yang baik yaitu berdiameter 5 – 7 cm. Hasil pengukuran pH dari semua formula berada pada rentang 7,29 – 7,30 dan nilai viskositas berada pada rentang 8300 – 8417 mPa.s telah memenuhi persyaratan sesuai dengan SNI 16-4399-1996. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) berpotensi sebagai tabir surya dan dapat diformulasikan dengan baik dalam sebagai lotion. 
Analisis Kebutuhan Tenaga Logistik di Salah Satu PBF Kota Bandung Tahun 2022 Syifa Amanda; Yuni Elsa Hadisaputri
Majalah Farmasetika Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v8i2.43183

Abstract

Keberhasilan kegiatan logistik di seluruh PBF ditunjang oleh ketersediaan sumber daya manusia atau SDM. Ketersediaan SDM memiliki peranan penting mengingat kekurangan SDM akan memicu stres kerja, sementara kelebihan SDM akan memicu potensi kerugian perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah SDM yang diperlukan oleh salah satu PBF Kota Bandung berdasarkan beban kerjanya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pengumpulan data primer melalui wawancara. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Workload Indicator Staff Need (WISN). Rasio WISN dihitung melalui perbandingan antara ketersediaan tenaga di lapangan dengan kebutuhan tenaga berdasarkan perhitungan teoritis. Hasil rasio WISN menunjukkan nilai <1 untuk seluruh kegiatan logistik di salah satu PBF Kota Bandung sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah tenaga yang ada kurang untuk memenuhi beban kerja di fasilitas distribusi tersebut. Penambahan tenaga farmasi, pemberian apresiasi dan tambahan insentif dapat dijadikan opsi untuk optimalisasi kegiatan logistik di salah satu PBF Kota Bandung tersebut.
Pengaruh Polimer Terhadap Kualitas Sabun Kertas Ekstrak Metanol Daun Sungkai (Peronema canescens Jack) Sebagai Antibakteri Haflin Haflin; Agusriani Agusriani; Ruri Putri Mariska; Barmi Hartesi
Majalah Farmasetika Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v8i2.43376

Abstract

Penggunaan polimer pada sediaan sabun kertas sangat mempengaruhi bentuk sediaan dikarenakan sifat polimer memiliki volume rasio yang kecil sehingga sediaan yang dihasilkan menjadi elastis dan ringan. Polimer yang akan digunakan oleh peneliti yaitu polimer HPMC (Hydroxylpropyl methyl cellulose) dan PVA (Polivinil alcohol) dikarenakan polimer HPMC bersifat netral dan stabil dalam berbagai pH serta sediaan yang dihasilkan akan tampak jernih dan dapat membentuk film dengan baik [1] sedangkan polimer PVA dapat memudahkan difusi sediaan karena dapat terikat dengan air sehingga mudah diproses dalam pembuatan sediaan [2] maka hal tersebut menjadi pemicu bagi peneliti untuk melakukan uji pengaruh penggunaan polimer HPMC dan PVA terhadap kualitas sediaan sabun kertas dengan menggunakan zat aktif ekstrak metanol daun sungkai (Peronema canescens Jack) yang digunakan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh polimer HPMC dan PVA pada sediaan sabun kertas ekstrak metanol daun sungkai dan mengetahui aktivitas antibakteri sediaan sabun kertas ekstrak metanol daun sungkai menggunakan polimer yang berbeda. Formula sediaan diperoleh dari ekstraksi metanol daun sungkai dalam sediaan sabun kertas pencuci tangan antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode pengujian antibakteri menggunakan difusi cakram. Hasil penelitian menunjukkan sediaan yang baik yaitu pada sediaan F2B dengan formula sebagai berikut : Ekstrak daun sungkai (1%), HPMC (0,75%), Gliserin (1,25%), NaOH 50% (2,5%), Sodium lauryl sulfate (1,25%), Disodium EDTA (0.05%), Aquadestilata (ad 25) setiap masing-masing evaluasi seperti oganoleptis dengan hasil bentuk tipis elastis berbau khas sungkai dan berwarna hijau pekat, uji pH dengan hasil yang didapatkan yaitu 7,1, uji kestabilan busa dengan hasil yang didapatkan yaitu 94,2%, uji kadar asam lemak dan alkali bebas dengan hasil yang didapatkan yaitu 0,06%, dan uji kadar air mendapatkan hasil 15%. semua uji yang dilakukan telah memenuhi persyaratan uji menurut SNI. Hasil uji aktivitas antibakteri sabun kertas ekstrak metanol daun sungkai dengan konsentrasi 1% serta konsentrasi polimer HPMC 0,75% dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus dengan kategori zona hambat yang sedang yaitu persentase sebesar 5-10 mm.
Pengembangan Probiotik Sebagai Krim Anti Aging Dalam Perawatan Kulit : Studi In Vivo Elasari Dwi Pratiwi; Susanti Susanti
Majalah Farmasetika Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v8i2.42453

Abstract

Penuaan kulit dapat disebabkan oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik, seperti paparan radiasi ultraviolet (UV) yang secara terus-menerus sehingga dapat merusak kulit manusia. Sediaan topikal paling sering digunakan dalam melindungi kulit dari paparan sinar UV yaitu tabir surya, namun penambahan zat kimia kedalam sediaan krim tabir surya dapat menyebabkan terjadinya efek samping. Penggunaan probiotik telah berkembang pesat dibeberapa negara baik sebagai produk pangan hingga produk kecantikan. Penelitian tentang probiotik sebagai agen terapi dalam perawatan kulit masih sangat minim dilakukan, maka dalam penelitian ini akan dibuat formulasi probiotik dalam sediaan krim serta dilkaukan uji karakteristik dan efektivitasnya secara in vivo dengan menggunakan model hewan mencit yang dipaparkan sinar UV. Penelitian terdiri dari pembuatan formula krim probiotik dengan konsentrasi 1 ml (F1), 2 ml (F2), dan 4 ml (F3) dengan tipe emulsi air dalam minyak dan dilanjutkan dengan evaluasi terhadap karakteristik fisik. Selanjutnya dilakukan pengujian secara in vivo untuk mengetahui efektivitas krim probiotik terhadap perbaikan kerutan dan kelembaban kulit mencit yang terpapar sinar UV. Hasil karakteristik krim probiotik menegaskan bahwa krim probiotik F1, F2 dan F3 memiliki bentuk semi padat dengan tipe emulis air dalam minyak (A/M), daya sebar, pH dan viskositas yang siginifikan terhadap basis. Selanjutnya hasil pengujian in vivo menunjukkan bahwa secara visual krim probiotik F1, F2 dan F3 mampu menghilangkan kerutan atau garis-garis halus dan meningkatkan kelembaban kulit mencit yang terpapar sinar UV. Dengan demikian, probiotik memiliki potensi sebagai agen terapi dalam perawatan kuit.
Formulasi dan Evaluasi Sampo Ekstrak Labu Kuning (Cucurbita maxima D.) Agitya Resti Erwiyani; Riska Aninda Putri; Istianatus Sunnah; Anasthasia Pujiastuti
Majalah Farmasetika Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v8i2.43686

Abstract

Saat ini penggunaan sampo herbal telah disukai di masyarakat karena kepercayaan konsumen bahwa sampo herbal mengandung bahan alam yang lebih aman dan minimal efek samping. Labu kuning merupakan tanaman yang berpotensi untuk dikembangkan dalam bentuk sampo herbal. Labu kuning berdasarkan berbagai penelitian telah dibuktikan memiliki aktivitas antioksidan, antibakteri, antijamur, dan antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formula sampo herbal labu kuning. Ekstrak labu kuning diformulasi dalam F1, F2, dan F3 dengan konsentrasi berturut – turut sebesar 1%, 2%, dan 3%. Karakteristik fisik sampo dilakukan evaluasi pada parameter organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, tinggi dan stabilitas busa serta dilakukan pengamatan stabilitas pada penyimpanan suhu kamar (28±2°C) selama 14 hari dan cycling test selama 6 siklus. Hasil penelitian formula sampo herbal F1, F2 dan F3 memiliki warna kuning hingga kuning kecoklatan, homogen, memenuhi syarat fisik sediaan shampo pada parameter uji pH, viskositas, tinggi dan stabilitas busa. Formula F1 dan F2 pada penyimpanan suhu kamar (28±2°C) selama 14 hari dan cycling test selama 6 siklus tidak menunjukkan adanya perubahan organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, dan stabilitas busa sedangkan formula F3 tidak memenuhi sifat fisik pada parameter stabilitas busa. Tinggi busa pada uji cycling test semua formula mengalami perubahan signifikan tetapi masih memenuhi persyaratan tinggi sediaan sampo. Kesimpulan sampo ekstrak daging labu kuning memenuhi persyaratan sifat fisik pada formula F1 dan F2.
Formulasi dan Uji Karakteristik Self –Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) Ekstrak Etanol Sponge Xestospongia sp. Menggunakan Tween 80 Sebagai Surfaktan WOS Zubaydah; Listha Magistia; Astrid Indalifiany
Majalah Farmasetika Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v8i2.41779

Abstract

Xestospongia sp. merupakan salah satu sponge dari kelas Demospongiae yang digunakkan sebagai bahan baku obat yang dapat dikembangkan salah satunya dengan metode SNEDDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi dan karakteristik SNEDDS ekstrak etanol sponge Xestospongia sp., Formulasi SNEDDS estrak etanol sponge Xestospongia sp. dengan metode SNEDDS menggunakan VCO sebagai fase minyak, Tween 80 sebagai surfaktan dan PEG 400 sebagai ko-surfaktan. Formula terbaik yang didapatkan adalah Formula 8 dengan komposisi  yaitu 1 mL VCO, 8 mL Tween 80 dan 1 mL PEG 400. Formula 8 menunjukkan waktu emulsifikasi 19 detik, % Transmitan 99,2 %, ukuran partikel 15,67 nm, indeks polidispersitas (PI) 0,213 dan Zeta Potensial -1,86 dan stabil pada pengujian stabilitas dengan uji sentrifugasi, Heating-cooling pada suhu 40oC dan suhu 4oC. berdasarkan data diatas, dapat disimpulkan bahwa SNEDDS ekstrak etanol sponge Xestospongia sp. menghasilkan SNEDDS yang baik.
Kajian Tingkat Iritasi Surfaktan Berdasarkan Nilai Zein pada Sediaan Body Wash Fitrianti Darusman; Inayah Fitri Wulandari; Mentari Lutfika Dewi
Majalah Farmasetika Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v8i2.42527

Abstract

Body wash merupakan salah satu sediaan kosmetik pembersih yang umum digunakan untuk membersihkan tubuh yang mengandung surfaktan sebagai salah satu bahan utamanya. Surfaktan sebagai bahan utama yang digunakan dalam sediaan body wash memiliki manfaat sebagai pembasah, pembersih, dan bahan pembusa. Mekanisme surfaktan dalam membersihkan kotoran di kulit yaitu berikatan dengan stratum korneum. Penggunaan surfaktan dalam jangka panjang dapat menyebabkan pembengkakan keratin dalam korneosit, kerusakan struktural pada stratum korneum, meningkatkan Transepidermal Water Loss (TEWL) dan denaturasi protein, sehingga diperlukan sediaan pembersih yang mengandung surfaktan yang aman dan tidak mengiritasi kulit. Penulisan kajian pustaka ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan surfaktan dalam mempertahankan stabilitas busa guna membersihkan kotoran di permukaan kulit dan juga mengetahui tingkat iritasi surfaktan berdasarkan nilai zein pada formulasi sediaan body wash. Kajian pustaka ini dilakukan menggunakan metode penelitian secara komparatif dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber pustaka yang sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Hasil dari kajian pustaka menunjukkan bahwa surfaktan mengalami peningkatan stabilitas busa ketika dikombinasikan dengan polimer ataupun saponin dari ekstrak tanaman. Pengujian potensi iritasi surfaktan dengan kombinasi dari berbagai jenis surfaktan anionik, amfoterik, dan non ionik dengan penambahan beberapa zat seperti polimer, ekstrak tanaman, ekstrak dari fermentasi Bacillus, talkum ataupun penambahan alkil poliglukosida menghasilkan potensi iritasi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan surfaktan tunggal.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2023 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 9, No 1 (2024) Vol 8, No 5 (2023) Vol 8, No 4 (2023) Vol 8, No 3 (2023) Vol 8, No 2 (2023) Vol 8, No 1 (2023) Vol 7, No 5 (2022): Vol. 7, No. 5, Tahun 2022 Vol 7, No 4 (2022): Vol. 7, No. 4, Tahun 2022 Vol 7, No 3 (2022): Vol. 7, No. 3, Tahun 2022 Vol 7, No 2 (2022): Vol. 7, No. 2, Tahun 2022 Vol 7, No 1 (2022): Vol. 7, No. 1, Tahun 2022 Vol 6, No 5 (2021): Vol. 6, No. 5, Tahun 2021 Vol 6, No 4 (2021): Vol. 6, No. 4, Tahun 2021 Vol 6, No 3 (2021): Vol. 6, No. 3, Tahun 2021 Vol 6, No 2 (2021): Vol. 6, No. 2, Tahun 2021 Vol 6, No 1 (2021): Vol. 6, No. 1, Tahun 2021 Vol. 6, Supl. 1, Tahun 2021 Vol 5, No 5 (2020): Vol. 5, No. 5, Tahun 2020 Vol 5, No 4 (2020): Vol. 5, No. 4, Tahun 2020 Vol 5, No 3 (2020): Vol. 5, No. 3, Tahun 2020 Vol 5, No 2 (2020): Vol. 5, No. 2, Tahun 2020 Vol 5, No 1 (2020): Vol. 5, No. 1, Tahun 2020 Vol 4, No 5 (2019): Vol. 4, No. 5, Tahun 2019 Vol 4, No 4 (2019): Vol. 4, No. 4, Tahun 2019 Vol 4, No 3 (2019): Vol. 4, No. 3, Tahun 2019 Vol 4, No 2 (2019): Vol. 4, No. 2, Tahun 2019 Vol 4, No 1 (2019): Vol. 4, No. 1, Tahun 2019 Vol. 4, Supl. 1, Tahun 2019 Vol 3, No 5 (2018): Vol. 3, No. 5, Tahun 2018 Vol 3, No 4 (2018): Vol. 3, No. 4, Tahun 2018 Vol 3, No 3 (2018): Vol. 3, No. 3, Tahun 2018 Vol 3, No 2 (2018): Vol. 3, No. 2, Tahun 2018 Vol 3, No 1 (2018): Vol. 3, No. 1, Tahun 2018 Vol 2, No 5 (2017): Vol. 2, No. 5, Tahun 2017 Vol 2, No 4 (2017): Vol. 2, No. 4, Tahun 2017 Vol 2, No 3 (2017): Vol. 2, No. 3, Tahun 2017 Vol 2, No 2 (2017): Vol. 2, No. 2, Tahun 2017 Vol 2, No 1 (2017): Vol. 2, No. 1, Tahun 2017 Vol 1, No 5 (2016): Vol. 1, No. 5, Tahun 2016 Vol 1, No 4 (2016): Vol. 1, No. 4, Tahun 2016 Vol 1, No 3 (2016): Vol. 1, No. 3, Tahun 2016 Vol 1, No 2 (2016): Vol. 1, No. 2, Tahun 2016 Vol 1, No 1 (2016): Vol. 1, No. 1, Tahun 2016 More Issue